Masalah Gizi di Indonesia: Kondisi Gizi Masyarakat Memprihatinkan
April 21, 2008
Sekitar
37,3 juta penduduk hidup di bawah garis kemiskinan, separo dari total
rumah tangga mengonsumsi makanan kurang dari kebutuhan sehari-hari, lima
juta balita berstatus gizi kurang, dan lebih dari 100 juta penduduk
berisiko terhadap berbagai masalah kurang gizi.
Itulah sebagian gambaran tingkat kesejahteraan rakyat Indonesia yang
perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh untuk diatasi. Apalagi
Indonesia sudah terikat dengan kesepakatan global untuk mencapai
Millennium Development Goals (MDG’s) dengan mengurangi jumlah penduduk
yang miskin dan kelaparan serta menurunkan angka kematian balita menjadi
tinggal separo dari keadaan pada tahun 2000.Perjalanan sejarah bangsa-bangsa di dunia menunjukkan bahwa kualitas sumber daya manusia terbukti sangat menentukan kemajuan dan keberhasilan pembangunan suatu negara-bangsa. Terbentuknya sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif ditentukan oleh berbagai faktor. Salah satu faktor yang sangat esensial adalah terpenuhinya kebutuhan pangan yang bergizi.
Permintaan pangan yang tumbuh lebih cepat dari produksinya akan terus berlanjut. Akibatnya, akan terjadi kesenjangan antara kebutuhan dan produksi pangan domestik yang makin lebar. Penyebab utama kesenjangan itu adalah adanya pertumbuhan penduduk yang masih relatif tinggi, yaitu 1,49 persen per tahun, dengan jumlah besar dan penyebaran yang tidak merata.
Dampak lain dari masalah kependudukan ini adalah meningkatnya kompetisi pemanfaatan sumber daya lahan dan air disertai dengan penurunan kualitas sumber daya tersebut. Hal ini dapat menyebabkan kapasitas produksi pangan nasional dapat terhambat pertumbuhannya.
Rendahnya konsumsi pangan atau tidak seimbangnya gizi makanan yang dikonsumsi mengakibatkan terganggunya pertumbuhan organ dan jaringan tubuh, lemahnya daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit, serta menurunnya aktivitas dan produktivitas kerja.
Pada bayi dan anak balita, kekurangan gizi dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental dan spiritual. Bahkan pada bayi, gangguan tersebut dapat bersifat permanen dan sangat sulit untuk diperbaiki. Kekurangan gizi pada bayi dan balita, dengan demikian, akan mengakibatkan rendahnya kualitas sumber daya manusia.
artikel ini saya dapatkan di gizi.net yang ditulis oleh syarif.
Artikel ini cukup bagi kita untuk kembali
memikirkan keadaan gizi bangsa kita, apalagi sekarang permasalahan gizi
telah banyak sekali terjadi di berbagai daerah di nusantara, padahal
permasalahan gizi ini sangat jauh bertentangan dengan prinsip-prinsip
kesejahteraan.
Ayo Indonesia, BANGKIT!!!!
Salam lestari!
Comments on: "Masalah Gizi di Indonesia: Kondisi Gizi Masyarakat Memprihatinkan" (7)
akh antum jangan plagiat lagh
ane juga dapat info antum..
coba antum buka http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1088142057,65767, – 26k –
ane miris akh..
al antum mau perpanjangan info bleh, buat daftarnya..
afwan..
biar negeri ini jadi bersih, peduli dan profesional
dan syukron katsir atas sarannya. tapi untuk tulisan ini, ana g plagiat, ana udah mint ijin ke gizi.net untuk menerbitkan ulang (repost)
coba baca sampe selesai jelas disitu saya tulis bahwa artikel ini saya mabil dari gizi.net bahkan penulisnya pun saya cantumkan.
but, afterall tanks a lot for your advice, it can remembering me n make this blog, better and better. syukron.